Oleh :
Arum Kusumaningtyas / A12.2010.04183 / A12.4701
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
SEMARANG
2012
SISTEM
PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERUMAHAN DENGAN METODE AHP MENGGUNAKAN EXPERT
CHOICE
Abstraksi
Penentuan
perumahan mana yang harus dipilih oleh konsumen dipengaruhi oleh banyak faktor,
diantaranya harga, lokasi, fasilitas umum, perijinan, desain rumah, dan
kedibilitas dari developer. Makalah ini bertujuan untuk mencari
kriteria-kriteria yang digunakan didalam pemilihan perumahan oleh konsumen.
Kriteria-kriteria tersebut dianalisis menggunakan metode AHP menggunakan
software Expert Choice. Hasil analisis yang didapat kriteria tertinggi adalah
perijinan legal tidaknya kepemilikan atas tanah dan bangunnya.
Kata kunci: SPK, Perumahan, AHP, Expert Choice
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Memasuki tahun 2004, dunia
properti kembali bangkit setelah terpuruk karena krisis moneter. Bisnis-bisnis
dibidang properti mulai menjamur, baik dalam skala kecil, menengah maupun
besar. Pengembangan ini tidak hanya terjadi di daerah-daerah tertentu, tapi
hampir seluruh daerah khususnya di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta ( DIY ).
Gejolak perkembangan dibidang
properti ini tidak hanya dipengaruhi oleh membaikkan perekonomian tetapi juga
minat para konsumen mengikuti perkembangan ini. Peningkatan jumlah konsumen
dari tahun ke tahun semakin bertambah.
Para developer banyak yang menawarkan berbagai alternatif dari mulai harga,
lokasi, desain, maupun cara pembayaran. Hal inilah yang menyebabkan konsumen
harus pandai-pandai memilih perumahan mana yang akan mereka ambil yang sesuai
dengan kriteria-kriteria yang diinginkan.
Landasan Teori
Sistem Penunjang Keputusan
Sistem pendukung keputusan adalah
sekumpulan prosedur berbasis model untuk data pemrosesan dan penilaian guna
membantu para manajer mengampil keputusan [little,19970]. Menurut Turban, 2005,
sistem pendukung keputusan merupakan suatu pendekatan untuk mendukung
pengambilan keputusan. Sistem pendukung keputusan menggunakan data, memberikan
antarmuka pengguna yang mudah, dan dapat menggabungkan pemikiran pengambil
keputusan.
- Para developer banyak yang menawarkan berbagai alternatif dari mulai harga, lokasi, desain, maupun cara pembayaran.
- Penentuan perumahan mana yang harus dipilih oleh konsumen dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya harga, lokasi, fasilitas umum, perijinan, desain rumah, dan kedibilitas dari developer.
TUJUAN
- membantu konsumen dalam memilih perumahan mana yang akan mereka ambil yang sesuai dengan kriteria-kriteria yang diinginkan.
METODE PENELITIAN
Metode AHP
Analytical Hierarchy Process (
AHP ) adalah suatu metode unggul untuk
memilih aktivitas yang bersaing atau banyak alternatif berdasarkan kriteria
tertentu. Atau khusus. Kriteria dapat bersifat kuantitatif atau kualitatif, dan
bahkan kriteria kuantitatif ditangani dengan struktur kesukaan pengambil
keputusan daripada berdasarkan angka.
Struktur sebuah model AHP adalah
model dari sebuah pohon terbaik. Ada suatu tujuan tunggal di puncak pohon yang mewakili
tujuan dari masalah pengambilan keputusan. Seratus persen bobot keputusan adan
di titik ini. Tepat dibawah tujuan adalah titik daun yang menunjukkkan
kriteria, baik kualitatif maupun kuantitatif. Bobot Tujuan harus dibagi
diantara titik-titik kriteria berdasarkan rating. Bobot dari tiap-tiap
kriteria adalah 100 % dibagi dengan bobot titik-titik kriteria berdasarkan
rating. Setiap alternatif
dibandingkan dengan masing-masing kriteria.
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan terhadap konsumen perumahan, maka didapat enam kriteria yang
digunakan dalam proses pemilihan lokasi perumahan. Kriteria tersebut antara lain
Harga, Lokasi, Fasilitas umum, Perijinan, Desain rumah, dan kredibilitas dari
developer.
Adapun keterangan dari
masing-masing kriteria adalah sebagai berikut:
- Harga
Konsumen lebih memilih harga
rumah yang sesuai dengan dana yang mereka punyai.
- Lokasi
Lokasi perumahan yang strategis
lebih dilirik oleh konsumen, misalnya, dekatnya dengan jalan raya, pasar, rumah
sakit, tempat kantor, sekolahan, dan banyak lain.
- Fasilitas Umum
Fasilitas umum disini adalah
fasilitas umum yang disediakan pihak developer di lokasi perumahan. Misalnya
kolam renang, hotspot, line telepon, ruko, dan area permainan.
- Perijinan
Perijinan yang dimaksud adalah
legal tidaknya seluruh perijinan yang telah dilakukan oleh pihak developer,
misalnya IMB, Legalitas pembebasan tanah, Hak Milik Bangunan, Sertifikat dan
lain sebagainya.
- Desain Rumah
Semakin bagus dan rumit sebuah
desain maka harganyapun semakin tinggi.
- Kredibilitas Developer
Nama sebuah developer ternyata
juga memjadi pertimbangan konsumen dalam memilih sebuah perumahan. Hal ini
berhubungan dengan unsur kepercayaan dari konsumen dan dari lembaga perbankan.
Struktur AHP untuk pemilihan perumahan
Struktur AHP yang didesain bisa dilihat pada
gambar 1 dibawah ini.
Hasil implementasi dengan software Expert Choice
KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapat adalah proses
pemilihan lokasi perumahan oleh konsumen terdiri dari enam kriteria yaitu
harga, lokasi, perijinan, desain rumah, dan kredibilitas developer. Bobot tertinggi adalah kriteria lokasi,
disusul harga, fasilitas umum, desain rumah, dan terakhir kredibilitas
developer. Dari enam kriteria tersebut setelah diuji dengan software Expert
Choice hasilnya memang sudah sesuai dengan rangkin alternatif nama perumahan
yang konsumen inginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Analytical
Hierarchy Process (AHP).
http://www.rfp-templates.com/Analytical-Hierarchy-Process-(AHP).html.
Diakses tanggal 4 November 2012 pukul 12.15 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar