PROPOSAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
PEMILIHAN JURUSAN SISWA-SISWI SMA (IPA/IPS/BAHASA)
MENGGUNAKAN METODE AHP
(Studi Kasus SMA di Kota Semarang)
Disusun Dalam Rangka :
Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Sistem Pendukung Keputusan
(A12.4701)
Disusun Oleh :
1.
Fanoza Heryansyah /A12.2009.03469
2.
Wahyu Hidayat /A12.2009.03568
3.
Riza Budi Darmawan /A12.2009.03482
4.
Sudarsono /A12.2009.03488
5.
Arum Kusumaningtyas /A12.2010.04183
PROGRAM STUDI SISTEM
INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS DIAN
NUSWANTORO
SEMARANG
2013
I.
JUDUL
Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Jurusan Siswa-Siswi
SMA (IPA/IPS/BAHASA) Menggunakan Metode AHP (Studi Kasus SMA di Kota Semarang).
II.
PENDAHULUAN
1.
LATAR BELAKANG MASALAH
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan di
hampir semua aspek kehidupan manusia dimana berbagai permasalahan hanya dapat
dipecahkan kecuali dengan upaya penguasaan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Selain manfaat bagi kehidupan manusia di satu sisi perubahan
tersebut juga telah membawa manusia ke dalam era persaingan global yang semakin
ketat. Agar mampu berperan dalam persaingan global, maka sebagai bangsa kita
perlu terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusianya.
Kemajuan teknologi sudah mengalami perkembangan yang pesat, masih ada
berbagai instansi pendidikan atau sekolah yang belum mengkomputerisasikan
sistem penjurusan dan masih dilakukan secara manual. Hal ini menyebabkan
keterlambatan dalam pembuatan laporan yang berkaitan dengan lambatnya informasi
sehingga akan banyak menyita waktu dan pengolahan data terhadap kesalahan lebih
besar. Oleh
karena itu, berbagai instansi termasuk instansi pendidikan sangat membutuhkan alat bantu dalam mengambil
keputusan. Alat bantu tersebut adalah
komputer yang salah satu fungsinya adalah pendukung dalam mengambil keputusan
seorang manager tingkat atas, teknologi informasi merupakan suatu usaha
pengumpulan, penyimpanan, pengolahan, penyebaran dan pemanfaatan informasi yang
meliputi bidang IPTEK dan perekayasaan serta teknik-teknik pengelolaannya. Banyak siswa kelas X semester 2 bingung untuk memilih
jurusan apa yang akan mereka pilih untuk naik di kelas XI, minat, bakat dan
nilai akademik siswa pun kadangkala tidak sejalan. Guru pun belum bisa mengukur
kemampuan siswa dari segi bakat dan akademik. Kadangkala guru hanya mengukur
dari segi nilai rapor atau ranking di kelas. Hal ini tentunya menyulitkan siswa
untuk masuk ke jurusan sesuai dengan bakatnya. Untuk itulah peneliti melakukan
penelitian tentang penjurusan SMA untuk membantu siswa dalam memilih jurusan
sesuai dengan bakat dan akademik masing-masing siswa. Dengan menggunakan metode
AHP (Analytical Hierarchy Process) sebagai model analisis uji komparasi dan pendekatan yang digunakan berdasarkan
analisis kebijakan yang bertujuan untuk mendapatkan keputusan yang tepat dan
optimal bagi guru.
2.
PERUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan
latar belakang diatas maka perlu dibangun suatu sistem yang dapat memudahkan
dan menyederhanakan pekerjaan dalam pengambilan keputusan (Decision making)
oleh SMA di kota
Semarang dengan mempertimbangkan
faktor-faktor pendukung secara obyektif untuk menentukan jurusan yang tepat untuk
siswa-siswi SMA (IPA/IPS/BAHASA) yang sesuai dengan minat dan kemampuan
yang dimiliki.
III.
TUJUAN
Untuk
mempermudah pengambilan keputusan penentuan
jurusan siswa-siswi SMA di kota Semarang, sehingga dapat membantu SMA tersebut umumnya dan khususnya bagi guru,
dan siswa di sekolah tersebut dalam menentukan jurusan yang tepat untuk siswa-siswi SMA sesuai dengan
minat serta kemampuan yang dimiliki.
IV.
LANDASAN
TEORI
Proses pengambilan keputusan pada dasarnya adalah memilih
suatu alternatif. Metode Analitycal Hierarchi Proses (AHP) adalah sebuah
hirarki fungsional, dimana suatu masalah kompleks dan tidak terstruktur
dipecahkan ke dalam kelompok-kelompoknya. Kemudian kelompok-kelompok tersebut
diatur menjadi suatu bentuk hierarki (Permadi, 1992)
Program Linear merupakan teknik yang banyak digunakan dalam
penelitian operasional (operation research). Program Linear ini dipandang
sebagai teknik pengambilan keputusan karena dengan pengintegrasian secara
serentak dan pelaksanaan operasi secara berurutan waktunya, dengan menggunakan
fasilitas-fasilitas yang tersedia, keputusan diambil dengan memperhitungkan
segala kemungkinan sehingga efisiensi optimal dapat tercapai (Syamsi, 1995)
Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Perhitungan biaya
pembuatan cetakan plastik. SPK yang dibangun adalah Specific Decision Support
Systems (SDSS) yang dirancang dengan cara cepat (quick hit) melalui pendekatan
iteratif dan pengembangan secara bertahap. Teknik ini dipilih dengan
mempertimbangkan bahwa DSS (Decision Support Systems) yang dibuat adalah sebuah
DSS baru, dengan waktu pembuatan yang singkat dan melibatkan pengguna secara
aktif ( Daihani, D.U, 2001). Juga Sistem Pendukung Keputusan Pemandu Kenaikan
Pangkat/Jabatan Dosen dengan studi kasus Fakultas MIPA UGM, dimana bertujuan
untuk mendukung dan memudahkan para dosen dan administrator sebagai pemandu
kenaikan pangkat/jabatan dengan melihat angka kredit yang telah diperoleh.
(Anita Desiani, 2003).
Sistem penunjang
keputusan berawal pada akhir tahun 1960-an dengan adanya pengguna komputer
secara time-sharing (berdasarkan pembagian waktu). Pada mulanya
seseorang dapat dapat berinteraksi langsung dengan komputer tanpa harus melalui
spesialis informasi.Time-sharing membuka peluang baru dalam penggunaan
komputer. Tidak sampai tahun 1971, ditemukan istilah DSS (Decission Support
System atau Sistem Pendukung Keputusan), G Anthony Gorry dan Michael S.
Scot Morton yang keduanya professor MIT, bersama–sama menulis artikel dalam
jurnal yang berjudul “ A ramework for Management Information System”
mereka merasakan perlunya ada kerangka untuk menyalurkan aplikasi
komputer terhadap pembuatan keputusan manajemen. Arti sistem penunjang
keputusan yaitu sebuah sistem yang memberikan dukungan kepada seorang manajer,
atau kepala sekelompok manajer yang relative kecil yang bekerja sebagai tim pemecah
masalah, dalam memcahkan masalah semi terstruktur dengan memberikan informasi
atau saran mengenai keputusan tertentu. Informasi tersebut diberikan oleh laporan
berkala, laporan khusus, maupun output dari model matematis. Model untuk
memberikan arah
dalam tingkat yang bervariasi (Anonim, 2010). Software yang
digunakan dalam pembuatan sistem
pendukung keputusan penentuan jurusan siswa-siswi
SMA (IPA/IPS/Bahasa) menggunakan metode AHP untuk mempermudah
pengambilan keputusan penentuan
jurusan SMA di kota Semarang adalah Microsoft
visual basic 6.0 merupakan salah satu Development Tools yaitu
alat bantu untuk membuat berbagai macam program komputer, khususnya yang
menggunakan system windows, Microsoft Visual Basic 6.0 adalah
suatu bahasa pemrograman yang memungkinkan para programmer untuk membuat
sebuah aplikasi yang berbasis windows dengan sangat mudah. Salah
satu yang membuat visual basic banyak digunakan adalah karena adanya
fasilitas editor yang serba fungsi. Fasilitas ini adalah Integrated
Development Environtment (IDE) yang memberikan kemudahan dalam mengelola sumber –
sumber program dan menyediakan apa yang dibutuhkan programmer seprti
membuat aplikasi, menulis kode, mencoba eksekusi program dan
mengkompilasi kode program hingga menjasi file exe (Hadi, 2004).
Micfosoft
Office Access adalah salah satu program dari Microsoft
Office Access yang dijalankan menggunakan system operasi Windows yang
berguna untuk penanganan data dan informasi secara structural : membuat,
menyimpan, merubah, dan mengolahnya kembali dalam sebuah database. Database adalah
sebuah file yang mengandung banyak data dan informasi yang sudah terorganisir
secara rapi dan sistematis dalam berbagai elemen pembentuknya yaitu: Table,
Query, Form, Report. Table merupakan sebuah menu didalam database dalam
bentuk baris dan kolom, yang digunakan untuk memasukan data.Query merupakan
sebuah menu didalaam database yang sudah terkait dengan perintah khusus
yang berfungsi untuk melakukan pencarian data dan mengurutkan data. Form merupakan
sebuah bentuk tampilan data yang didesain sedemikian rupa sehingga proses
pemasukan, pencarian, dan pembacaan data dapat dilakukan dengan mudah. Report
merupakan sebuah fasilitas yang berfungsi untuk membuat lembar – lembar
laporan dari data yang kita akses sehingga data tersebut dapat dicetak.
Relational
Database Management System (RDBMS) atau yang
sering kita sebut dengan dengan Relasional Database merupakan sekumpulan
data yang disimpan sedemikian rupa sehingga mudah diambil informasinya
bagi pengguna, dan data itu saling berhubungan. RDBMS merupakan suatu paket
perangkat lunak yang kompleks digunakan untuk manipulasi database.(Azhar,
2008). Untuk mencetak laporan yang dihasilkan dari software, menggunakan
Crystal Report 8.5.Crystal Report 8.5 adalah salah satu aplikasi
perangkat lunak yang dikhususkan untuk membuat laporan dan dirancang untuk
dapat digunakan dalam bahasa pemrograman berbasis windows, seperti Borland
Delphi, Visual Basic, Visual C/C++, dan Visual Interdev
(Kartini, 2007). SPSS (Statistical package for Social Sciences) merupakan
program computer statistic yang menyediakan fasilitas programming sintaksis
yang dapat menangani manipulasi data kompleks dan analisa data (Priyatno,
2009).
V.
METODE PENELITIAN
1.
Mencari refrensi dai jurnal-jurnal yang sudah ada.
2.
Merancang model matematika yang diperlukan untuk
representasi semua Kriteria yang diperlukan.
3.
Merancang Input dan Output (I/O)
Gambar :
Skema Konseptual
Gambar :
ER Diagram
Kriteria
1.
Minat :
Dilihat dari data hasil bimbingan konseling para siswa / siswi.
2.
Psikotes : Dilihat
dari hasil psikotes para siswa / siswi.
3.
Nilai :
Dilihat dari hasil Raport siswa / siswi.
Alternatif
Pada sistem penentuan jurusan
ini, alternatif solusi bersifat tetap, artinya jumlah dan alternatif solusinya
tidak akan berubah. Alternatif solusi yang ada pada sistem pendukung keputusan
penentuan jurusan ini antara lain :
1. IPA
a.
Diutamakan hasil psikotes untuk jurusan IPA masuk
pada kategori minimal tinggi.
b.
Nilai rata-rata untuk mata pelajaran bidang IPA
(Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi).
2. IPS
a.
Diutamakan hasil psikotes untuk jurusan IPS masuk
pada kategori minimal.
b.
Nilai rata-rata untuk mata pelajaran bidang IPS
(Ekonomi, Geografi, Sosiologi, Akuntansi, PPKN,Sejarah).
3. BAHASA
a.
Diutamakan hasil psikotes untuk jurusan IPA/IPS
masuk pada kategori
minimal
cukup.
b.
Nilai rata-rata untuk mata pelajaran bidang
kebahasaan (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan mata pelajaran muatan lokal
bidang kebahasaan misal Bahasa Mandarin) .
Sumber
Data
Dalam menentukan apakah seseorang cocok untuk masuk pada jurusan
IPA/IPS/Bahasa di SMA, dibutuhkan data-data yang antara lain dapat diperoleh
dari sumber data berikut :
a. Sumber data internal, berasal dari
dalam intern sekolah
(1) Data minat siswa/siswi (data hasil
bimbingan konseling)
(2) Raport pendidikan
(3) Hasil Psikotes
b. Sumber data eksternal, data tersebut berasal dari luar sekolah.
Data-data tersebut
dapat digunakan sebagai referensi tambahan dalam penentuan jurusan bagi
siswa/siswi SMA. Contoh dari data eksternal untuk sistem pendukung keputusan
ini adalah nilai, dari sumber data eksternal : lembaga bimbingan belajar yang
diikuti.
Identifikasi
Proses
Adapun
proses-proses yang ada dalam SPK Penentuan Jurusan SMA sebagai berikut:
1. Menginputkan data siswa
2. Proses mengambil nilai raport dari
Sistem Informasi Akademik yang sudah
disediakan sekolah
3. Mengisi soal-soal psikotes.
4. Mengisi form minat jurusan
5. Proses perhitungan / pengkualifikasian
jurusan berdasarkan semua data yang telah
diinputkan.
6. Proses
menampilkan hasil akhir dari perhitungan
Identifikasi
Objek
Objek yang
terdapat dalam aplikasi ini hanya satu yaitu Siswa
VI .
PERMODELAN
Dalam
menyelesaikan persoalan dengan Metode Analytic Hierarchy Process (AHP)
ada beberapa prinsip dasar yang harus dipahami antara lain :
1.
Decomposition
Pengertian decomposition adalah memecahkan atau
membagi problema yang utuh menjadi unsur-unsurnya ke bentuk hierarki proses
pengambilan keputusan, dimana setiap unsur atau elemen saling berhubungan.
Untuk mendapatkan hasil yang akurat, pemecahan dilakukan terhadap unsur-unsur
sampai tidak mungkin dilakukan pemecahan lebih lanjut, sehingga didapatkan
beberapa tingkatan dari persoalan yang hendak dipecahkan. Struktur hierarki
keputusan tersebut dapat dikategorikan sebagaiComplete dan Incomplete.
Suatu hierarki keputusan disebut Complete jika semua elemen
pada suatu tingkat berikutnya, sementara hierarki keputusan Incompletekebalikan
dari hierarki yang complete yakni tidak semua unsur pada masing-masing jenjang
mempunyai hubungan (Lihat gambar 2.1 dan 2.2). Pada umumnya Problemnyata
mempunyai karakteristik struktur yang Incomplete. Bentuk strukturDecomposition yakni
:
Tingkat
pertama : Tujuan Keputusan (Goal)
Tingkat
kedua : Kriteria-kriteria
Tingkat
ketiga : Alternatif-alternatif
Hierarki masalah disusun untuk membantu
proses pengambilan keputusan dengan memperhatikan seluruh elemen keputusan yang
terlibat dalam sistem. Sebagian besar masalah menjadi sulit untuk diselesaikan
Karena proses pemecahannya dilakukan tanpa memandang masalah sebagai suatu
sistem dengan suatu struktur tertentu
2.
Penilaian Komparasi (Comparative
Judgement)
Comparative Judgement dilakukan dengan penilaian
tentang kepentingan relatif dua elemen pada suatu tingkat tertentu dalam
kaitannya dengan tingkatan diatasnya. Penilaian ini merupakan inti dari AHP
karena akan berpengaruh terhadap urutan prioritas dari elemen-elemennya. Hasil
dari penilaian ini lebih mudah disajikan dalam bentuk matrix pairwise
comparisons yaitu matriks perbandingan berpasangan memuat tingkat
preferensi beberapa alternatif untuk setiap kriteria. Skala preferensi yang
digunakan yaitu skala 1 yang menunjukkan tingkat yang paling rendah (equal
importance) sampai dengan skala 9 yang menunjukkan tingkatan yang paling
tinggi (extreme importance).
3.
Penentuan Prioritas (Synthesis
of Priority)
Synthesis
of Priority dilakukan dengan menggunakan eigen
vector method untuk mendapatkan bobot relatif bagi unsur-unsur
pengambilan keputusan. Untuk berbagai
persoalan, skala 1 sampai 9 adalah skala terbaik dalam mengekspresikan
pendapat. Nilai dan definisi pendapat kualitatif dari skala perbandingan Saaty
dapat dilihat pada Tabel 1.
4. Konsistensi Logis (Logical
Consistency)
Logical
Consistency merupakan karakteristik penting
AHP. Hal ini dicapai dengan mengagregasikan seluruh eigen vector eigen
vector yang diperoleh dari berbagai tingkatan hierarki dan selanjutnya
diperoleh suatu vector composite timbang yang dihasilkan
urutan pengambilan keputusan.
VII . JADWAL KEGIATAN
Keseluruhan
program ini akan dilaksanakan selama 3 bulan, dengan perancangan kegiatan dan
waktu sebagai berikut
7 komentar:
makasih materinya. minta tolong aplikasinya kirim ke e-mail klasik_prof@yahoo.com
terima kasih kembali , untuk aplikasinya kalau program utuh kami tidak bisa memberikannya. kalau potongan program sudah saya share di blog saya
pembelian scripnya bloh gak????
untuk pemblian scripnya boleh gak???
https://www.facebook.com/tyas.semangat kalau mau tanya jawab via FB aja mas atau email saya arum_tyas@rocketmail.com. nanti saya akan jawab
Saya invite fb ya.. mau nanya2
Posting Komentar