TUGAS
MAKALAH SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
APLIKASI
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
PEMBERIAN IZIN TRAYEK ANGKUTAN KOTA PADA
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
Disusun Dalam Rangka :
Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Sistem Pendukung Keputusan
(A12.4701)
Disusun
Oleh :
Arum Kusumaningtyas / A12.2010.04183
Arum Kusumaningtyas / A12.2010.04183
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS
ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
SEMARANG
2012
APLIKASI SISTEM PENDUKUNG
KEPUTUSAN
PEMBERIAN IZIN TRAYEK ANGKUTAN
KOTA PADA
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
ABSTRAK
Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Izin Trayek
Angkutan Kota dirancang untuk memudahkan dan mengefisienkan pemberian izin
trayek terhadap angkutan kota dalam lingkup Pemerintah Kota Semarang.
Kriteria-kriteria yang diperlukan dalam mengeluarkan izin trayek anggkutan kota
dimodelkan menggunakan model matematik dengan cara memberikan bobot pada setiap
kriteria dengan besaran bobot sesuai dengan tingkat signifikansinya kemudian
setiap sub kriteria diberikan nilai numerik antara 0 .. 100 dan dihitung nilai
sub total kriteria dengan mengacu pada pembobotan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Langkah selanjutnya adalah menjumlahkan semua nilai sub total
setiap kriteria untuk mendapati nilai total yang dipakai sebagai dasar
pendukung keputusan. Analisa resiko menyatakan sub kriteria yang tidak
terpenuhi atau mendapat penilaian 0 (nol).
Kata kunci: Izin trayek, model matematik, sistem pendukung
keputusan
PENDAHULUAN
Kebutuhan akan angkutan kota sebagai sarana transportasi
sangat diperlukan khususnya diwilayah perkotaan termasuk di kota Semarang. Hal
ini disebabkan masyarakat Kota Semarang termasuk padat dan memiliki mobilitas
yang sangat tinggi untuk kegiatan mereka sehari-hari. Tingginya pergerakan
tersebut tentunya membutuhkan angkutan yang memadai agar dapat memudahkan dan
memperlancar pergerakan orang dari tempat asal ke tempat tujuan tanpa adanya
hambatan. Untuk maksud tersebut diwilayah kota Semarang membutuhkan sarana
angkutan kota yang representative.
Angkutan yang representative adalah angkutan yang dapat
melayani masyarakat dengan memadai dan dengan jumlah yang mencukupi, aman, dan
nyaman. Angkutan kota (oto mikro) sebagai salah satu jenis angkutan umum yang
berkapasitas tempat duduk sedang, yaitu tempat duduk rata-rata 11-12 dan
berjarak tempuh sedang, menjadi pilihan masyarakat yang berpenghasilan menengah
ke bawah dengan tarif yang relative terjangkau. Saat ini jumlah angkutan kota
(oto mikro) kelihatannya sudah jauh melebihi dari jumlah kebutuhan
masyarakat akan angkutan kota itu sendiri sehingga berpeluang menimbulkan
ketidak nyamanan, ketidakamanan, waktu tempuh yang semakin besar, kemacetan dan
lain sebagainya.
Penentuan Pemberian Izin Trayek Angkutan Kota pada
Pemerintah Kota Semarang masih secara konvensional/manual, sehingga belum
memberikan kontribusi yang lebih baik pada masyarakat, untuk itulah diperlukan
suatu sistem baru yang dapat memberikan kemudahan prosedur, tata kerja, efisien
dan efektif.
PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas maka perlu dibangun suatu
sistem yang dapat memudahkan dan menyederhanakan pekerjaan dalam pengambilan
keputusan (Decision making) oleh Pemerintah Kota Semarang dengan
mempertimbangkan faktor-faktor pendukung secara obyektif untuk menentukan orang
/ usaha yang berhak mendapat izin trayek angkutan kota.
TUJUAN
Berdasarkan perumusan masalah diatas , maka aplikasi tersebut bertujuan :
- Memudahkan dan menyederhanakan pekerjaan dalam pengambilan keputusan (Decision making) oleh Pemerintah Kota Semarang dengan mempertimbangkan faktor-faktor pendukung secara obyektif untuk menentukan orang / usaha yang berhak mendapat izin trayek angkutan kota.
TINJAUAN PUSTAKA
Proses pengambilan keputusan pada dasarnya adalah memilih
suatu alternatif. Metode Analitycal Hierarchi Proses (AHP) adalah sebuah
hirarki fungsional, dimana suatu masalah kompleks dan tidak terstruktur
dipecahkan ke dalam kelompok-kelompoknya. Kemudian kelompok-kelompok tersebut
diatur menjadi suatu bentuk hierarki (Permadi, 1992)
Program Linear merupakan teknik yang banyak digunakan dalam
penelitian operasional (operation research). Program Linear ini dipandang
sebagai teknik pengambilan keputusan karena dengan pengintegrasian secara
serentak dan pelaksanaan operasi secara berurutan waktunya, dengan menggunakan
fasilitas-fasilitas yang tersedia, keputusan diambil dengan memperhitungkan
segala kemungkinan sehingga efisiensi optimal dapat tercapai (Syamsi, 1995)
Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Perhitungan biaya
pembuatan cetakan plastik. SPK yang dibangun adalah Specific Decision Support
Systems (SDSS) yang dirancang dengan cara cepat (quick hit) melalui pendekatan
iteratif dan pengembangan secara bertahap. Teknik ini dipilih dengan
mempertimbangkan bahwa DSS (Decision Support Systems) yang dibuat adalah sebuah
DSS baru, dengan waktu pembuatan yang singkat dan melibatkan pengguna secara
aktif ( Daihani, D.U, 2001). Juga Sistem Pendukung Keputusan Pemandu Kenaikan
Pangkat/Jabatan Dosen dengan studi kasus Fakultas MIPA UGM, dimana bertujuan
untuk mendukung dan memudahkan para dosen dan administrator sebagai pemandu
kenaikan pangkat/jabatan dengan melihat angka kredit yang telah diperoleh.
(Anita Desiani, 2003).
Penelitian mengenai analisis kinerja jasa transportasi
angkutan kota di kota pekanbaru pernah dilakukan ( M.Yafiz, 2002 ) dimana
dijelaskan Kondisi yang terjadi saat ini bahwa meningkatnya permintaan jasa
transportasi angkutan kota, belum ditata secara maksimal sehingga pengaturan
manajemen angkutan kota belum mampu menawarkan pelayanan yang mmemuaskan. Hal
tersebut disebabkan oleh dua faktor, pertama, pengaturan rute dan jalur trayek
angkutan kota belum didasarkan pada analisis kebutuhan pasar. Kedua, sikap dan
kesadaran berlalu lintas para pengemudi, para penumpang dan juga para petugas
terkait relatif masih rendah. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis tentang
kinerja manajemen angkutan kota yang terintegrasi. Hasil penelitian diketahui
bahwa waktu perjalanan bolak balik dari setiap trayek sangat bervariasi,
sementara itu tarif yang diberlakukan relatif sama, sehingga merugikan
pengusaha jasa transportasi. Lebih lanjut kinerja jasa transportasi dapat
dievaluasi dari aspek frekuensi dan varians. Hasil penelitian menunjukkan
varians antar frekuensi kendaraan pada saat jam sibuk dan di luar jam sibuk
relatif tinggi untuk setiap trayek. hal tersebut menggambarkan adanya
permintaan yang tidak stabil antara jumlah kendaraan dengan ketersediaan calon
pengguna jasa angkutan kota. Evaluasi kinerja dari aspek load factor yaitu
mengukur kapasitas penumpang setiap kali perjalanan apakah setiap trayek mampu
mengangkut penumpang dalam kapasitas maksimal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
tingkat rata-rata load factor dari seluruh trayek yang ada di kota Semarang
baru mencapai 50% dari kapasitas yang tersedia. Hal tersebut membuktikan
bahwa jumlah armada angkutan kota sudah melebihi dari target yang ideal
dan tidak diperlukan penambahan armada yang baru.
METODE
PENELITIAN
Metode-metode yang
digunakan dalam penelitian ini
- Studi Kepustakaan yaitu Penelusuran informasi kepustakaan baik mengenai SPK maupun prosedur perizinan trayek angkutan kota
- Wawancara dan Observasi, mencari dan mengumpulkan data-data yang ada relevansinya dengan penelitian ini di Lingkungan Pemerintah Kota Semarang dan instansi lainnya yang terkait.
- Merancang, Implementasi dan pengujian terhadap Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Izin Trayek Angkutan Kota.
PERANCANGAN SISTEM
Beberapa tahapan
dalam perancangan sistem ini adalah sebagai berikut:
- Merancang model matematika yang diperlukan untuk representasi semua Kriteria yang diperlukan
- Merancang Database
- Merancang Input dan Output (I/O)
Perancangan Model Penilaian
Model
penilaian menggunakan model matematika untuk merepresentasikan
kriteria-kriteria yang diperlukan dalam mengeluarkan izin trayek angkutan kota
yaitu kiteria Kelengkapan Berkas, Kelayakan Teknis, Kriteria Usia Kendaraan dan
Kriteria Load Factor (Faktor Pemuatan). Setiap kriteria tersebut diberi
bobot sesuai dengan signifikansi pengaruh kriteria terhadap dikeluarkannya izin
trayek seperti terlihat pada tabel 1 berikut ini:
Model Penilaian Kelengkapan Berkas
Model
penilaian kelengkapan berkas dengan bobot total 20% dapat dilihat pada tabel 2.
Model Penilaian Kelayakan Teknis
Model
penilaian kelayakan teknis dengan bobot total 30% dapat dilihat pada tabel 3.
Model Penilaian Usia Kendaraan
Model
penilaian usia kendaraan dengan bobot 20% dapat dilihat pada tabel 4.
Model Penilaian Load Factor (Faktor
Pemuatan)
Load
Faktor adalah faktor pemuatan yang dimiliki oleh trayek dimana anggutan
kota beroperasi. Model penilaian Load Factor dengan bobot 30% dapat
dilihat pada tabel 5.
Perancangan Database
Database yang digunakan dalam membangun aplikasi ini adalah MS Accses.
Teknik perancangan database menggunakan teknik Entity Relationship Diagram
(ERD) seperti terlihat pada gambar 1.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Dalam tahapan
implementasi, bahasa pemograman yang digunakan adalah Borland Delphi versi 7.
Antar muka pengguna dirancang sedemikian sehingga memberikan jaminan keamanan
system dari penngunaan secari illegal dengan cara menerapkan proses validasi
bertingkat serta memudahkan operator dalam mengoperasikan aplikasi dan
seminimal mungkin mencegah terjadinya human error.
Tampilan User Login
Pada
saat program dijalankan user akan diminta memasukan user name dan
password kemudian akan di chek keabsahannya serta otoritas user.
Otoritas user dibagi dalam tingkatan admin dan operator. User sebagai admin
dapat melakukan semua transaksi dan penginputan data master sementara user
dengan otoritas operator hanya dikususkan untuk menjalankan operasi
pendaftaran, penilaian dan keputusan. Tampilan login user dapat dilihat
pada gambar 2.
Tampilan Menu Setup Model
Menu setup model diperuntukan untuk memberikan bobot pada setip Kriteria.
Menu ini hanya dapat dikases opeh user sebagai administrator sistem Tampilan
setup model dapat dilihat pada gambar 3.
Tampilan Sub Menu Bobot Model
Penilaian Sub menu ini dipakai untuk memberikan bobot pada setiap criteria
dan dapat dilihat gambar 4.
Tampilan Menu Database
Menu ini diperuntukan untuk menginput semua data master dan hanya dapat
diakses oleh operator dengan otoritas sebagai administrator system.
Tampilan Sub Menu Pendaftaran
Pengusulan izin trayek harus terlebih dulu didaftarkan dalam sub menu
pendaftaran pada menu aktifitas dan dapat dilihat pada gambar 6.
Tampilan Sub Menu Penilaian
Dalam sub menu ini dilakukan penilaian terhadap objek kendaraan dan dapat
dilihat pada gambar 6 berikut ini:
Tampilan Sub Menu Keputusan
Proses penetapan keputusan dapat dilihat pada tampilan sub menu keputusan
seperti pada gambar 7 berikut ini:
Contoh Laporan Keputusan
Setelah dilakukan proses keputusan maka hasil keputusan dapat dicetak
seperti pada gambar 8 dan gambar 9.
KESIMPULAN
Aplikasi system pendukung keputusan pemberian
izin trayek angkutan kota pada pemerintah kota Semarang dapat meningkatkan
efisiensi dan efektifitas dalam proses penerbitan izin trayek karena dengan
diimplemantasikan system ini maka proses peneribitan izin trayek tersebut
dilakukan berdasarkan data ontentik serta kondisi lapangan sesungguhnya. Selain
itu system ini juga dapat dijadikan sebagai basis pengetahuan dalam tingkatan
managerial pemerintah kota Semarang untuk melakukan perencanaan terutama dalam
bisang transportasi angkutan kota.
DAFTAR PUSTAKA
Daihani, D.U. 2001. Komputerisasi Pengambilan Keputusan. Elex Media Komputindo, Kelompok Gramedia, Jakarta.
Desiani, Anita. 2003. Sistem Pendukung Keputusan Pemandu Kenaikan
Pangkat/Jabatan Dosen dengan studi kasus Fakultas MIPA UGM [Tesis]. Program
Pasca Sarjana Ilmu Komputer Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Permadi, B. 1992. Analytical Hierarchy Proses. Pusat Antar
Universitas-Studi Ekonomi, Universitas Indonesia, Jakarta.
Syamsi, I. 1995. Pengambilan Keputusan dan Sistem Informasi. Bumi Aksara,
Jakarta.
Turban, E., dan J.E. Aronson. 1998. Decision Support Systems and
Intelligent Systems. Fifth Edition. Prentice-Hall International, Inc New
Jersey.
Yafiz,M,12 Oktober2011. http://www.rudyct. tripod.com/sem1_023/grp_indiv5.htm
Analisis Kinerja Jasa Transportasi Angkutan Kota di Kota Pekanbaru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar